Perilaku Konsumen I


RIDHA NUR MUTHIA

Departemen Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (www.fem.ipb.ac.id)
Institut Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id)
Kuliah Perilaku Konsumen IKK 233(Consumer Bahavior Class)

Department of Family and Consumer Science (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
Collage of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir. Megawati Simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md djamaluddin, MSc


Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Kuliah: Kamis Siang, 8 Februari 2018

Perilaku Konsumen

  • Pengertian Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
Dalam perilaku konsumen terdapat perspektif riset perilaku konsumen diantaranya:
1. Pengambilan keputusan.
2. Eksperiensial (pengalaman).
3. Behaviour (pengaruh lingkungan/trend).
  •       Perilaku konsumen di dunia:

1.      Disiplin perilaku konsumen tumbuh dan berkembang karena konsumen memiliki kesamaan perilaku dan juga perbedaan perilaku.
2.      Memakai pakaian dan aksesoris yang sama.
3.      Globalisasi ekonomi.
4.      Globalisasi.

Mengapa kita harus mempelajari perilaku konsumen? Ini karena perilaku konsumen dinamis dan menarik, juga untuk melindungi konsumen. Perilaku konsumen mempunyai proses keputusan yaitu:
1.      Pengenalan kebutuhan.
2.      Pencarian informasi.
3.      Evaluasi alternatif.
4.      Pembelian.
5.      Konsumsi.
6.      Evaluasi pascakonsumsi.

Tidak hanya itu, proses keputusan ini pun diperngaruhi oleh: perbedaan individu, faktor lingkungan, dan juga strategi pemasaran. Peredaan individu ini mencakup perbedaan motivasi, kepribadian, konsep diri, pengolahan informasi dan persepsi, proses belajar, pengetahuan, sikap, dan agama. Faktor lingkungan seperti mencakup budaya, keluarga, kelompok acuan, dan teknologi.

Kebutuhan dan Motivasi
Motivasi atau dorongan muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Motivasi dapat berasal dari dalam diri dan luar diri manusia itu sendiri. Motivasi yang berasal dari dalam yaitu untuk mempertahankan hidup, seperti makan, minum, atau disebut dengan primer needs. Sedangkan dari luar (secondary needs) merupakan respon dari lingkungan.
  •  Terdapat pula faktor manfaat:

1.      Kebutuhan utilitarian yaitu pembelian karena manfaat fungsional dan karakteristik obyek produk.
2.      Kebutuhan ekspresif/hedonik yaitu kebutuhan psikologis untuk memenuhi tuntutan sosial dan estetika. Seperti rasa gengsi, emosi, dan rasa puas.
  •        Teori Maslow mengemukakan 5 kebutuhan manusi, yaitu:

1.      Kebutuhan fisiologis.
2.      Kebutuhan rasa aman.
3.      Kebutuhan sosial.
4.      Kebutuhan ego.
5.      Aktualisasi diri (sukses, kuasa).





Komentar